Rabu, 23 Februari 2011

Perang PALU

0 comments
 
Palu adalah "KOTA BARU" yang letaknya di muara sungai. De KRYT menulis dalam salah satu bukunya bahwa Palu sebenarnya tempat baru dihuni orang, mulanya berasal dari penduduk desa BONTOLEVO di pegunungan ULAYO. Setelah pergeseran penduduk ke dataran rendah, akhirnya mereka sampai di BOYANTONGO ( sekarang KAMPUNG BARU )

Kota Palu sekarang ini, dulunya adalah kesatuan 4 Ngata yaitu : BESUSU, SIRANINDI ( sekarang KAMONJI ), PANGGOVIA ( sekarang KAMPUNG LERE ) dan BOYANTONGO ( sekarang KAMPUNG BARU ). Mereka membentuk dewan adat patanggota. Kerajaan Palu, menjadi salah satu kerajaan paling berpengaruh di Sulawesi Tengah. Adapun susunan Magau Palu adalah

1. SIRALANGI
2. I DATO LABUNGGULILI
3. MALASIGI BULUPALO
4. DAELANGI
5. YOLOLEMBAH
6. LAMAKARAKA
7 RAJAMAILI ( MANGGE I RISA )
8. YODJOKODI
9. PARAMPASI
10. DJANGGOLA
11. IDJAZAH
12. TJATJO IDJAZAH

Saat Kerajaan Palu diperintah oleh Radjamaili ( mangge i risa ) belanda datang ke palu dan disambut oleh raja dengan adat kaili. Saat berbincang dengan pimpinan belanda, raja tengah mengunyah sirih, saat beliau mengeluarkan ludahnya, terkena ke baju orang belanda tersebut. peristiwa mengisyaratkan belanda, bahwa raja palu tidak bisa diajak bekerja sama. Terlebih lagi Raja palu pernah melindungi buronan belanda dari manado tahun 1858. Hal ini pula yang menjadi salah satu pemicu perang kayumalue tahun 1888, yang berakibatnya meninggalnya Raja Palu RADJAMAILI ( bukan radjamoili )dan ia kemudian digantikan oleh saudara sepupunya YODJOKODI. Selanjutnya Yodjokodi menandatangani perjanjian pendek dengan belanda pada 1 mei 1888 dimana kerajaan palu tunduk pada Hindia Belanda. Namun perlawanan rakyat Palu terus berlanjut tahun 1917 saat organisasi islam SAREKAT ISLAM berdiri di palu. ( perjuangan melalui organisasi dibahas tersendiri )

Sumber Dokumen oleh Anna Rieka Annelitha Sahrir Lawide

Leave a Reply

Blogger templates

Blogger news

Kareba Dopa NAVAI

Popular Posts

Facebook