Senin, 31 Januari 2011

Check out Kode-kode Warna untuk Blog/Web

0 comments
 
I want you to take a look at: Kode-kode Warna untuk Blog/Web
[ Read More ]
Read more...
Sabtu, 29 Januari 2011

prinsip & tehnik peredam suara

0 comments
 
peredam suara 

tehnik peredam suara adalah bagaimana material yang dipasang pada permukaan ruangan dan memblok suara dari dalam maupun luar dari berbagai macam frekuensi suara dan kekuatannya.
material yang digunakan adalah kombinasi dari material keras dan lembut. Material yang keras digunakan untuk memblok suara frekuensi tinggi 800Hz-1.5Khz, sedangkan material yang lembut digunakan untuk menyerap suara, digunakan untuk memblok frekuensi rendah 400Hz-800Hz.
adalah mungkin untuk memblok 100 persen suara didalam ruangan, apabila 2 (dua) kondisi tercapai, antara lain:
  • Adanya indikator stimulus suara dari luar ruangan yang berkisar antara 50-70dB, dari berbagai frekuensi.
  • Frekuensi tinggi antara 800Hz-1.5Khz, dapat diblok secara bagus. Tetapi, sangat tidak mungkin pada ruangan musik dan musik terbuka, yang mana suara yang keluar sangat bervariatif.
selain kondisi diatar, kata soundproof ataupun peredam suara, pada dasarnya tergantikan oleh insulasi suara, yang mana suara tidak dapat 100 persen terblok.

akustik ruangan
akustik ruangan adalah pengaturan jumlah pantulan pada suatu ruangan.
akustik yang kurang bagus biasanya diwakilkan pada permukaan keras yang dipasang pada permukaan ruangan. Namun, apabila terlalu banyak permukaan yang bersifat lembut, maka ruangan tersebut juga berakustik rendah. penggunaan kombinasi dari kedua macam karakteristik material, dibutuhkan untuk menghasilkan akustik ruangan yang bagus.
material seperti diffuser, bass trap diperlukan untuk profesional recording, high-end studio untuk memecah suara, yang bertujuan untuk kualitas suara itu sendiri.
[ Read More ]
Read more...

Studio Rekaman Pribadi

2 comments
 
Studio Rekaman Pribadi>>>
Kalo ada orang yang meragukan kemampuan kita dalam bermusik, ember, cuekin aja. Tapi kalo kamu suka music dan lagu kenapa tidak kita wujudkan ide2 itu ke dalam lagu atau musik. cara mudahnya adalah: minta orang laen bikini music/lagu dari lirik/nada yang ada di kepala kita. Tapi namanya juga bikinan orang mungkin music/lagu yang dibikin orang itu belon tentu sesuai atau seenggaknya ngedeketin apa yang kita mau. Belum lagi kalau harus bayar, apalagi kalo mahal.

Apa itu studio rekaman pribadi (home recording studio)?
Sebagian orang mungkin udah tau apa itu studio rekaman pribadi (home recording studio), tapi sebagian yang laen mungkin belum. saya mau cerita soal itu dari sudut pandang saya, bukan  sebagai expert loh. Studio rekaman pribadi atau home recording studio dalam pandangan saya adalah seperangkat alat yang mengakomodir keinginan kita untuk mewujudkan ide ke dalam lagu/musik.

Perangkat studio rekaman pribadi (home recording studio) yang sederhana terdiri atas: keyboard musik/keyboard controller, audio interface, speaker, dan tentunya komputer/laptop yang terinstall software recording. Dengan semua perangkat tersebut, kita udah bisa bikin music sendiri.

1. Komputer/Laptop
Inti dari studio rekaman pribadi (home recording studio) adalah computer/laptop, karena dia adalah mesin utama yang memroses semua alat lain untuk diwujudkan dalam sebuah produk, yang dalam hal ini adalah music. Agar computer dapat difungsikan sebagai alat pemroses ada beberapa jenis software recording yang dapat digunakan.

2. Keyboard music/keyboard controller
Dengan keyboard computer aja sebenarnya kita udah bisa bikin music/sample sederhana. Tapi karena posisi tombol yang terlalu deket dan bentuknya yang kecil, tentu aja keyboard computer kurang nyaman digunakan. disaranin, klo lu ada budget, dan niat punya home recording studio, mending beli keyboard controller aja.
Keyboard controller mirip sama keyboard music biasa. Bedanya, keyboard controller tidak akan bunyi kalo tidak disambung ke mesin MIDI atau computer yang udah terinstall software music/home recording. Dengan menggunakan keyboard controller, tinggal kita colok aja ke computer/laptop dengan software yang sesuai. Kita bisa maenin music senyaman pake keyboard biasa. Karena di software music sudah ada pre-install instrument, maka kita bisa maenin berbagai jenis intrumen dengannya. Ada bunyi grand piano, brass, string, bahkan drum set, bass maupun gitar (tapi yang sederhana). Tinggal berkreasi aja. Hanya aja keyboard controller ini memiliki kelamahan, yaitu delay (khusus buat Windows, di Mac baek2 aja). Mangsudnya, kalau kita teken tombol keyboard sekarang, bunyinya mungkin baru keluar di speaker kurang/lebih 1 detik kemudian. Lha ga enak dong? Don’t worry, ada solusinya kowk, yaitu baca aja poin di bawah, yaitu Audio Interface.

Sebelum melangkah ke poin berikutnya kita bahas dulu soal keyboard music biasa. Kalo sudah punya keyboard music biasa, rasanya ga perlu deh beli lagi keyboard controller. Buang2 duit aja. Cukup colokkin aja kabel MIDI dari keyboardmu ke computer, tapi tetep, harus melalui device/alat yang namanya Audio Interface.


3. Audio Interface
Audio Interface dalam sudut pandang Gwe, adalah alat yang menyatukan berbagai alat yang lain sebelom nyolok/masuk ke computer. Jadi alat ini adalah semacam terminal bagi alat-alat laen. Audio Interface mendukung untuk menerima colokkan MIC (microphone), Gitar Listrik, Biola Listrik (atau instrument music listrik laen), alat MIDI, headphone, kompresor, mixer, dan juga speaker monitor. Tentu aja kalian bisa nyolokkin semua alat laen itu tanpa Audio Interface dengan langsung ke input/line in computer. Tapi kualitas suaranya ga akan sebagus dengan Audio Interface, dan juga alat2 itu ga isa dicolokkin secara berbarengan (karena jumlah colokkan computer terbatas). Maka Audio Interface inilah solusinya. Selain itu Audio Interface juga berfungsi sebagai semacam external/eksternal sound card. Karena itu kalo sebelomnya elo ngalamin delay pake keyboard controller, maka dengan adanya device/alat ini, maka masalah tersebut dapat ditanggulangi. Cukup set Audio Port di software music/home recording kamu ke port: audio interface aja.

Well, sebenernya solusi untuk delay tadi bisa pake software/driver juga, namanya Asio4all. Dengan software ini, seolah-olah computer/kamu ada eksternal sound card-nya yang mengurangi delay pada keyboard controller. Tinggal google aja pasti ketemu kowk.

4. Speaker/Speaker Monitor
Bikin music tanpa speaker ibarat sayur tanpa garam, kek roma irama tanpa yuli harmoni. Intinya si, speaker sangat diperlukan untuk ngedengerin kerjaan/hasil kerjaan kita. Speaker computer biasa, kata banyak orang, belom cukup untuk ngedukung home recording studio. Kenapa? Meskipun juga bunyi (kentut juga salah satu bunyi, tapi itu hal laen), speaker computer biasa cenderung memunculkan bunyi yang bagus/nyaman aja. Tapi speaker monitor beda. Kalau suara/bunyi yang kita bikin bagus, dia akan bilang (bunyi) bagus, tapi kalau suara/bunyi yang kita bikin jelek, dia akan bilang (jelek).

Selaen 4 (empat) alat utama tadi, sebenarnya home recording studio biar perfect/bagus perlu juga dilengkapi dengan beberapa alat ini:

>>>Mic/Microphone
Ya kalo elu pengen bikin music doang, ga masalah kalo ga ada mic. Tapi kalo lo mo bikin lagu, tentunya keberadaan mic ini sangat diperlukan. Silakan pake mic biasa yang harganya puluhan sampe ratusan ribu, ato pake mic yang mendukung phantom power yang harganya jutaan. Sesuaikan dengan kebutuhan lu.

>>>Gitar listrik
Well, sebenarnya software2 musik yang udah Gwe sebutin di atas udah mendukung/included bunyi gitar juga, baik klasik maupun listrik. Tapi tetep aja, karena instrument ini punya keunikan bunyi khusus yang dihasilkan dengan teknik2 tertentu, maka keberadaan gitar listrik untuk beberapa kasus tetep dibutuhkan. Tentu aja elu kudu bisa maen gitar listrik, atau ada orang yang bisa suruh lu maen gitar listrik untuk music/lagumu.

Nah, setelah punya semua peralatan ini, tinggal kamu saja berkarya. Pelajari baek2 semuanya. Dari kemampuan bermusiknya dulu (soal nada, notasi, insrumen, dll), sampe tahap recordingnya. Bisa lewat me-guru, kursus, atau otodidak. Kesannya emang home recording ini buat bikin music digital aja, tapi enggak selalu kok. Kalo elu punya band pun bisa home recording. Hasilnya lumayan kowk. Emang si, bunyi2 di software music cenderung ‘terdengar’ digital. Maka dari itu instrument aslinya kek mic, gitar listrik, dll tetep diperlukan.

selamat berkaya..
[ Read More ]
Read more...

Hasan Bahasyuan Institute

0 comments
 

HASAN BAHASYUAN INSTITUTE  sebuah Lembaga Studi Budaya dan Penciptaan Karya Seni yang didirikan sebagai bentuk keperdulian dan upaya kongkrit serta kontribusi dari para seniman, budayawan dan pekerja budaya sebagai bagian dari masyarakat dalam proses memajukan kebudayaan baik secara lokal, nasional dan global.

HASAN BAHASYUAN adalah sosok Bapak kesenian dan kebudayaan di Sulawesi Tengah. Terinspirasi oleh kerja kreatif kesenian dan kebudayaan yang dilakukan oleh Hasan Bahaswan melalui karya-karya seni yang telah diciptakannya serta tergerak untuk melanjutkan kerja kesenian dan kebudayaan yang telah dirintisnya, para seniman dan budayawan bersepakat dan bertekad bulat untuk menyumbangkan karya kreatif serta dharma baktinya dengan cara mengamalkan pengetahuan dan pengalamannya dalam wujud penciptaan.

[ Read More ]
Read more...

Profile - HB.flv

0 comments
 
[ Read More ]
Read more...
Kamis, 27 Januari 2011

Ote Abadi - SARAN 2011

0 comments
 
SARAN 2011...!!!






Singkat saja...! Bermula dari rasa kecintaan kepada budaya Bangsa kita sekaligus rasa kekhawatiran terhadap kemungkinan tergesernya budaya kita karena pengaruh keterbukaan dalam era globalisasi saat ini, dimana hal ini nampak pada minat generasi muda pada kebudayaan Bangsa khususnya kesenian yang berbasis musik lokal (etnis) akhir2 ini sangat rendah. Menurut saya ini mengkhawatirkan..!!!
Untuk itu lewat forum ini saya menyarankan supaya kepada pemusik2 muda yang akan merilis album rekaman agar menyertakan setidaknya satu buah LAGU DAERAH, entah lagu dari daerah manapun di Indonesia ini, yang dikemas dalam nuansa musik Nasional (etnis).
Ini bermaksud untuk membangun kembali kecintaan dan appresiasi kita semua kepada lagu daerah sekaligus mempertahankan nilai2 budaya Bangsa kita.
Bukankah lagu2 daerah kita yang telah populer dan menjadi lagu rakyat dinegeri ini dulunya juga lahir dan besar karena disertakan dalam lagu2 pop nasional oleh musisi atau penyanyi2 terdahulu dieranya ..? Katakanlah seperti lagu; Rek ayo rek (Favourite group), Dondong opo salak (Pattie bersaudara), Angin Mamiri (Lilis suryani), Sansaro (Bing Slamet)< Inang (Emillia Kontessa), dan masih banyak lagi yang lainnya.
Kepada seniman2 muda mari kita nyanyikan Lagu dan mainkan musik Daerah dari negeri kita yang sangat "indah, kaya dan beragam" ini.
Dan selain kepada pemusik2 muda maka saya sarankan juga kepada Petinggi2 negeri ini kiranya patut dipertimbangkan untuk meregulasi atau membuat Aturan yang mengikat demi kepentinngan ini.
Akhirnya, semoga Tuhan YME selalu melindunghi Bangsa dan Negara kita yang sama kita cintai ini.
Terima Kasih.
[ Read More ]
Read more...
Rabu, 26 Januari 2011

sekilas SULAWESI TENGAH

0 comments
 

Sulawesi Tengah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Sulawesi Tengah
Lambang Sulawesi Tengah
Lambang

Locator sulteng final.png
Peta lokasi Sulawesi Tengah
Koordinat 3º 30' LS - 1º 50' LU
119º 0' - 124º 20' BT
Dasar hukum UU No. 13/1964
Tanggal penting 13 April 1964 (hari jadi)
Ibu kota Palu
Gubernur Mayjen TNI (Purn). H. Bandjela Paliudju
Luas 68.089,83 km²
Penduduk 2.633.420 jiwa (2010) [1]
Kepadatan
Kabupaten 9
Kota 1
Kecamatan 79
Kelurahan/Desa 1.423
Suku Kaili (20%), Bugis (14%)
Agama Islam, Protestan, Katolik
Bahasa Bahasa Indonesia, Pamona, Mori, Kaili dan lain-lain
Zona waktu WITA
Lagu daerah Tananggu Kaili, Tondok Kadadingku, Rano Poso, Wita Mori
Rumah tradisional {{{rumah}}}
Senjata tradisional {{{senjata}}}
Singkatan {{{singkatan}}}

Referensi: {{{ref}}}

Situs web resmi: www.sulteng.go.id
(?)
Sulawesi Tengah adalah sebuah provinsi di Indonesia yang beribukotakan Palu.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Sejarah

Wilayah provinsi Sulawesi Tengah sebelum jatuh ke tangan Pemerintahan Hindia Belanda merupakan sebuah Pemerintahan Kerajaan yang terdiri atas 15 kerajaan di bawah kepemimpinan para raja yang selanjutnya dalam sejarah Sulawesi Tengah dikenal dengan julukan Tujuh Kerajaan di Timur dan Delapan Kerajaan di Barat.
Semenjak tahun 1905, wilayah Sulawesi Tengah seluruhnya jatuh ke tangan Pemerintahan Hindia Belanda, dari Tujuh Kerajaan di Timur dan Delapan Kerajaan di Barat, kemudian oleh Pemerintah Hindia Belanda dijadikan Landschap-landschap atau Pusat-pusat Pemerintahan Hindia Belanda yang meliputi, antara lain:
  1. Poso Lage di Poso
  2. Lore di Wianga
  3. Tojo di Ampana
  4. Pulau Una-una di Una-una
  5. Bungku di Bungku
  6. Mori di Kolonodale
  7. Banggai di Luwuk
  8. Parigi di Parigi
  9. Moutong di Tinombo
  10. Tawaeli di Tawaeli
  11. Banawa di Donggala
  12. Palu di Palu
  13. Sigi/Dolo di Biromaru
  14. Kulawi di Kulawi
  15. Tolitoli di Tolitoli
Dalam perkembangannya, ketika Pemerintahan Hindia Belanda jatuh dan sudah tidak berkuasa lagi di Sulawesi Tengah serta seluruh Indonesia, Pemerintah Pusat kemudian membagi wilayah Sulawesi Tengah menjadi 3 (tiga) bagian, yakni:
  1. Sulawesi Tengah bagian Barat, meliputi wilayah Kabupaten Poso, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Buol Tolitoli. Pembagian wilayah ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959, tentang pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi.
  2. Sulawesi Tengah bagian Tengah (Teluk Tomini), masuk Wilayah Karesidenan Sulawesi Utara di Manado. Pada tahun 1919, seluruh Wilayah Sulawesi Tengah masuk Wilayah Karesidenen Sulawesi Utara di Manado. Pada tahun 1940, Sulawesi Tengah dibagi menjadi 2 Afdeeling yaitu Afdeeling Donggala yang meliputi Tujuh Onder Afdeeling dan Lima Belas Swapraja.
  3. Sulawesi Tengah bagian Timur (Teluk Tolo) masuk Wilayah Karesedenan Sulawesi Timur Bau-bau.
Tahun 1964 dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 1964 terbentuklah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang meliputi empat kabupaten yaitu Kabupaten Donggala, Kabupaten Poso, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Buol Tolitoli. Selanjutnya Pemerintah Pusat menetapkan Propinsi Sulawesi Tengah sebagai Provinsi yang otonom berdiri sendiri yang ditetapkan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan selanjutnya tanggal pembentukan tersebut diperingati sebagai Hari Lahirnya Provinsi Sulawesi Tengah.
Dengan perkembangan Sistem Pemerintahan dan tutunan Masyarakat dalam era Reformasi yang menginginkan adanya pemekaran Wilayah menjadi Kabupaten, maka Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan melalui Undang-undang Nomor 11 tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Buol, Morowali dan Banggai Kepulauan. Kemudian melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 2002 oleh Pemerintah Pusat terbentuk lagi 2 Kabupaten baru di Provinsi Sulawesi Tengah yakni Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Tojo Una-Una. Kini berdasarkan pemekaran wilayah kabupaten, provinsi ini terbagi menjadi 10 daerah, yaitu 9 kabupaten dan 1 kota.
Sulawesi Tengah juga memiliki beberapa sungai, diantaranya sungai Lariang yang terkenal sebagai arena arung jeram, sungai Gumbasa dan sungai Palu. Juga terdapat danau yang menjadi obyek wisata terkenal yakni Danau Poso dan Danau Lindu.
Sulawesi Tengah memiliki beberapa kawasan konservasi seperti suaka alam, suaka margasatwa dan hutan lindung yang memiliki keunikan flora dan fauna yang sekaligus menjadi obyek penelitian bagi para ilmuwan dan naturalis.
Ibukota Sulawesi Tengah adalah Palu. Kota ini terletak di Teluk Palu dan terbagi dua oleh Sungai Palu yang membujur dari Lembah Palu dan bermuara di laut.

[sunting] Pemerintahan

[sunting] Kabupaten dan Kota

No. Kabupaten/Kota Ibu kota
1 Kabupaten Banggai Luwuk
2 Kabupaten Banggai Kepulauan Banggai
3 Kabupaten Buol Buol
4 Kabupaten Donggala Donggala
5 Kabupaten Morowali Bungku
6 Kabupaten Parigi Moutong Parigi
7 Kabupaten Poso Poso
8 Kabupaten Tojo Una-Una Ampana
9 Kabupaten Toli-Toli Toli-Toli
10 Kabupaten Sigi Sigi Biromaru
11 Kota Palu -

[sunting] Daftar gubernur

No. Foto Nama Dari Sampai Keterangan
1.
Anwar Gelar Datuk Madjo Basa Nan Kuning 13 April 1964 13 April 1968  
2.
Kol. Mohammad Yasin 13 April 1968 April 1973  
3.
Brigjen Albertus Maruli Tambunan April 1973 28 September 1978  
4.
Brigjen Moenafri, SH 28 September 1978 22 Oktober 1979  
5.
Kol. R. H. Eddy Djadjang Djajaatmadja 22 Oktober 1979 22 Oktober 1980  
6.
Mayjen H. Eddy Sabara November 1980 Februari 1981 Pejabat Gubernur
7.
Drs. H. Ghalib Lasahido 19 Desember 1981 Februari 1986  
8.
Abdul Aziz Lamadjido, SH Februari 1986 16 Februari 1996  
9. Paliudju.JPG Mayjen TNI (Purn). H. Bandjela Paliudju 16 Februari 1996 20 Februari 2001 periode pertama
10. Aminuddin ponulele.jpg Prof. (Em) Drs. H. Aminuddin Ponulele, M.S. 20 Februari 2001 2006  
11.
Gumyadi 2006 24 Maret 2006 Penjabat Gubernur
12. Paliudju.JPG Mayjen TNI (Purn). H. Bandjela Paliudju 24 Maret 2006 sekarang periode kedua

[sunting] Perwakilan di Jakarta

[sunting] Anggota DPR dari Provinsi Sulawesi Tengah

  1. Syarifuddin Sudding, SH. MH. dari Partai Hati Nurani Rakyat
  2. Ir. H. Rendy Lamadjido dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
  3. Akbar Zulfakar Sipanawa dari Partai Keadilan Sejahtera
  4. Murad U. Nasir dari Partai Golongan Karya
  5. Muhidin M. Said, SE. MBA. dari Partai Golongan Karya
  6. Verna Gladies Merry Inkiriwang dari Partai Demokrat

[sunting] Anggota DPD dari Provinsi Sulawesi Tengah

  • Nurmawati Dewi Bantilan, SE.
  • H. Sudarto, SH.
  • Ahmad Syaifullah Malonda, SH.
  • Shaleh Muhammad Aljufri, MA.

[sunting] Demografi

Penduduk asli Sulawesi Tengah terdiri atas 15 kelompok etnis atau suku, yaitu:
  1. Etnis Kaili berdiam di kabupaten Donggala dan kota Palu
  2. Etnis Kulawi berdiam di kabupaten Donggala
  3. Etnis Lore berdiam di kabupaten Poso
  4. Etnis Pamona berdiam di kabupaten Poso
  5. Etnis Mori berdiam di kabupaten Morowali
  6. Etnis Bungku berdiam di kabupaten Morowali
  7. Etnis Saluan atau Loinang berdiam di kabupaten Banggai
  8. Etnis Balantak berdiam di kabupaten Banggai
  9. Etnis Mamasa berdiam di kabupaten Banggai
  10. Etnis Taa berdiam di kabupaten Banggai
  11. Etnis Bare'e berdiam di kabupaten Touna
  12. Etnis Banggai berdiam di Banggai Kepulauan
  13. Etnis Buol mendiami kabupaten Buol
  14. Etnis Tolitoli berdiam di kabupaten Tolitoli
  15. Etnis Tomini mendiami kabupaten Parigi Moutong
  16. Etnis Dampal berdiam di Dampal, kabupaten Tolitoli
  17. Etnis Dondo berdiam di Dondo, kabupaten Tolitoli
  18. Etnis Pendau berdiam di kabupaten Tolitoli
  19. Etnis Dampelas berdiam di kabupaten Donggala
Disamping 12 kelompok etnis, ada beberapa suku hidup di daerah pegunungan seperti suku Da'a di Donggala, suku Wana di Morowali, suku Seasea di Banggai dan suku Daya di Buol Tolitoli. Meskipun masyarakat Sulawesi Tengah memiliki sekitar 22 bahasa yang saling berbeda antara suku yang satu dengan yang lainnya, namun masyarakat dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa pengantar sehari-hari.
Selain penduduk asli, Sulawesi Tengah dihuni pula oleh transmigran seperti dari Bali, Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Suku pendatang yang juga banyak mendiami wilayah Sulawesi Tengah adalah Bugis, Makasar dan Toraja serta etnis lainnya di Indonesia sejak awal abad ke 19 dan sudah membaur. Jumlah penduduk di daerah ini sekitar 2.128.000 jiwa yang mayoritas beragama Islam, lainnya Kristen, Hindu dan Budha. Tingkat toleransi beragama sangat tinggi dan semangat gotong-royong yang kuat merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.
Pertanian merupakan sumber utama mata pencaharian penduduk dengan padi sebagai tanaman utama. Kopi, kelapa, kakao dan cengkeh merupakan tanaman perdagangan unggulan daerah ini dan hasil hutan berupa rotan, beberapa macam kayu seperti agatis, ebony dan meranti yang merupakan andalan Sulawesi Tengah.
Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan diketuai oleh ketua adat disamping pimpinan pemerintahan seperti Kepala Desa. Ketua adat menetapkan hukum adat dan denda berupa kerbau bagi yang melanggar. Umumnya masyarakat yang jujur dan ramah sering mengadakan upacara untuk menyambut para tamu seperti persembahan ayam putih, beras, telur serta tuak yang difermentasikan dan disimpan dalam bambu.

[sunting] Budaya

Sulawesi Tengah kaya akan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Tradisi yang menyangkut aspek kehidupan dipelihara dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Kepercayaan lama adalah warisan budaya yang tetap terpelihara dan dilakukan dalam beberapa bentuk dengan berbagai pengaruh modern serta pengaruh agama.
Karena banyak kelompok etnis mendiami Sulawesi Tengah, maka terdapat pula banyak perbedaan di antara etnis tersebut yang merupakan kekhasan yang harmonis dalam masyarakat. Mereka yang tinggal di pantai bagian barat kabupaten Donggala telah bercampur dengan masyarakat Bugis dari Sulawesi Selatan dan masyarakat Gorontalo. Di bagian timur pulau Sulawesi, juga terdapat pengaruh kuat Gorontalo dan Manado, terlihat dari dialek daerah Luwuk dan sebaran suku Gorontalo di kecamatan Bualemo yang cukup dominan.
Ada juga pengaruh dari Sumatera Barat seperti nampak dalam dekorasi upacara perkawinan. Kabupaten Donggala memiliki tradisi menenun kain warisan zaman Hindu. Pusat-pusat penenunan terdapat di Donggala Kodi, Watusampu, Palu, Tawaeli dan Banawa. Sistem tenun ikat ganda yang merupakan teknik spesial yang bermotif Bali, India dan Jepang masih dapat ditemukan.
Sementara masyarakat pegunungan memiliki budaya tersendiri yang banyak dipengaruhi suku Toraja, Sulawesi Selatan. Meski demikian, tradisi, adat, model pakaian dan arsitektur rumah berbeda dengan Toraja, seperti contohnya ialah mereka menggunakan kulit beringin sebagai pakaian penghangat badan. Rumah tradisional Sulawesi Tengah terbuat dari tiang dan dinding kayu yang beratap ilalang dan hanya memiliki satu ruang besar. Lobo atau duhunga merupakan ruang bersama atau aula yang digunakan untuk festival atau upacara, sedangkan Tambi merupakan rumah tempat tinggal. Selain rumah, ada pula lumbung padi yang disebut Gampiri.
Buya atau sarung seperti model Eropa hingga sepanjang pinggang dan keraba semacam blus yang dilengkapi dengan benang emas. Tali atau mahkota pada kepala diduga merupakan pengaruh kerajaan Eropa. Baju banjara yang disulam dengan benang emas merupakan baju laki-laki yang panjangnya hingga lutut. Daster atau sarung sutra yang membujur sepanjang dada hingga bahu, mahkota kepala yang berwarna-warni dan parang yang diselip di pinggang melengkapi pakaian adat.

[sunting] Kesenian

Musik dan tarian di Sulawesi Tengah bervariasi antara daerah yang satu dengan lainnya. Musik tradisional memiliki instrumen seperti suling, gong dan gendang. Alat musik ini lebih berfungsi sebagai hiburan dan bukan sebagai bagian ritual keagamaan. Di wilayah beretnis Kaili sekitar pantai barat - waino - musik tradisional - ditampilkan ketika ada upacara kematian. Kesenian ini telah dikembangkan dalam bentuk yang lebih populer bagi para pemuda sebagai sarana mencari pasangan di suatu keramaian. Banyak tarian yang berasal dari kepercayaan keagamaan dan ditampilkan ketika festival.
Tari masyarakat yang terkenal adalah Dero yang berasal dari masyarakat Pamona, kabupaten Poso dan kemudian diikuti masyarakat Kulawi, kabupaten Donggala. Tarian dero khusus ditampilkan ketika musim panen, upacara penyambutan tamu, syukuran dan hari-hari besar tertentu. Dero adalah salah satu tarian dimana laki-laki dan perempuan berpegangan tangan dan membentuk lingkaran. Tarian ini bukan warisan leluhur tetapi merupakan kebiasaan selama pendudukan jepang di Indonesia ketika Perang Dunia II.

[sunting] Agama

Penduduk Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama Islam. Tercatat 72.36% penduduknya memeluk agama Islam, 24.51% memeluk agama Kristen dan 3.13% memeluk agama Hindu serta Budha. Islam disebarkan di Sulawesi Tengah oleh Datuk Karamah, seorang ulama dari Sumatera Barat dan diteruskan oleh Al Alimul Allamah Al-Habib As Sayyed Idrus bin Salim Al Djufri, seorang guru pada sekolah Alkhairaat dan juga diusulkan sebagai Pahlawan nasional. Salah seorang cucunya yang bernama Salim Assegaf Al Jufri menduduki jabatan sebagai Menteri Sosial saat ini.
Agama Kristen pertama kali disebarkan di kabupaten Poso dan bagian selatan Donggala oleh missioner Belanda, A.C Cruyt dan Adrian.

[sunting] lklim

Garis khatulistiwa yang melintasi semenanjung bagian utara di Sulawesi Tengah membuat iklim daerah ini tropis. Akan tetapi berbeda dengan Jawa dan Bali serta sebagian pulau Sumatera, musim hujan di Sulawesi Tengah antara bulan April dan September sedangkan musim kemarau antara Oktober hingga Maret. Rata-rata curah hujan berkisar antara 800 sampai 3.000 milimeter per tahun yang termasuk curah hujan terendah di Indonesia.
Temperatur berkisar antara 25 sampai 31° Celsius untuk dataran dan pantai dengan tingkat kelembaban antara 71 sampai 76%. Di daerah pegunungan suhu dapat mencapai 16 sampai 22' Celsius.

[sunting] Flora dan Fauna

Sulawesi merupakan zona perbatasan unik di wilayah Asia Oceania, dimana flora dan faunanya berbeda jauh dengan flora dan fauna Asia yang terbentang di Asia dengan batas Kalimantan, juga berbeda dengan flora dan fauna Oceania yang berada di Australia hingga Papua dan Pulau Timor. Garis maya yang membatasi zona ini disebut Wallace Line, sementara kekhasan flora dan faunanya disebut Wallacea, karena teori ini dikemukakan oleh Wallace seorang peneliti Inggris yang turut menemukan teori evolusi bersama Darwin. Sulawesi memiliki flora dan fauna tersendiri. Binatang khas pulau ini adalah anoa yang mirip kerbau, babirusa yang berbulu sedikit dan memiliki taring pada mulutnya, tersier, monyet tonkena Sulawesi, kuskus marsupial Sulawesi yang berwarna-warni yang merupakan varitas binatang berkantung serta burung maleo yang bertelur pada pasir yang panas.
Hutan Sulawesi juga memiliki ciri tersendiri, didominasi oleh kayu agatis yang berbeda dengan Sunda Besar yang didominasi oleh pinang-pinangan (spesies rhododenron). Variasi flora dan fauna merupakan obyek penelitian dan pengkajian ilmiah. Untuk melindungi flora dan fauna, telah ditetapkan taman nasional dan suaka alam seperti Taman Nasional Lore Lindu, Cagar Alam Morowali, Cagar Alam Tanjung Api dan terakhir adalah Suaka Margasatwa di Bangkiriang.

[sunting] Senjata Tradisional

Senjata tradisional masyarakat Sulawesi Tengah adalah Parang (Guma).

[sunting] Referensi

  1. ^ Sensus Penduduk 2010

[sunting] Pranala luar

Koordinat: 0°58′ LS 121°44′ BT
[ Read More ]
Read more...

Blogger templates

Blogger news

Kareba Dopa NAVAI

Popular Posts

Facebook