Sabtu, 29 Januari 2011

Studio Rekaman Pribadi

2 comments
 
Studio Rekaman Pribadi>>>
Kalo ada orang yang meragukan kemampuan kita dalam bermusik, ember, cuekin aja. Tapi kalo kamu suka music dan lagu kenapa tidak kita wujudkan ide2 itu ke dalam lagu atau musik. cara mudahnya adalah: minta orang laen bikini music/lagu dari lirik/nada yang ada di kepala kita. Tapi namanya juga bikinan orang mungkin music/lagu yang dibikin orang itu belon tentu sesuai atau seenggaknya ngedeketin apa yang kita mau. Belum lagi kalau harus bayar, apalagi kalo mahal.

Apa itu studio rekaman pribadi (home recording studio)?
Sebagian orang mungkin udah tau apa itu studio rekaman pribadi (home recording studio), tapi sebagian yang laen mungkin belum. saya mau cerita soal itu dari sudut pandang saya, bukan  sebagai expert loh. Studio rekaman pribadi atau home recording studio dalam pandangan saya adalah seperangkat alat yang mengakomodir keinginan kita untuk mewujudkan ide ke dalam lagu/musik.

Perangkat studio rekaman pribadi (home recording studio) yang sederhana terdiri atas: keyboard musik/keyboard controller, audio interface, speaker, dan tentunya komputer/laptop yang terinstall software recording. Dengan semua perangkat tersebut, kita udah bisa bikin music sendiri.

1. Komputer/Laptop
Inti dari studio rekaman pribadi (home recording studio) adalah computer/laptop, karena dia adalah mesin utama yang memroses semua alat lain untuk diwujudkan dalam sebuah produk, yang dalam hal ini adalah music. Agar computer dapat difungsikan sebagai alat pemroses ada beberapa jenis software recording yang dapat digunakan.

2. Keyboard music/keyboard controller
Dengan keyboard computer aja sebenarnya kita udah bisa bikin music/sample sederhana. Tapi karena posisi tombol yang terlalu deket dan bentuknya yang kecil, tentu aja keyboard computer kurang nyaman digunakan. disaranin, klo lu ada budget, dan niat punya home recording studio, mending beli keyboard controller aja.
Keyboard controller mirip sama keyboard music biasa. Bedanya, keyboard controller tidak akan bunyi kalo tidak disambung ke mesin MIDI atau computer yang udah terinstall software music/home recording. Dengan menggunakan keyboard controller, tinggal kita colok aja ke computer/laptop dengan software yang sesuai. Kita bisa maenin music senyaman pake keyboard biasa. Karena di software music sudah ada pre-install instrument, maka kita bisa maenin berbagai jenis intrumen dengannya. Ada bunyi grand piano, brass, string, bahkan drum set, bass maupun gitar (tapi yang sederhana). Tinggal berkreasi aja. Hanya aja keyboard controller ini memiliki kelamahan, yaitu delay (khusus buat Windows, di Mac baek2 aja). Mangsudnya, kalau kita teken tombol keyboard sekarang, bunyinya mungkin baru keluar di speaker kurang/lebih 1 detik kemudian. Lha ga enak dong? Don’t worry, ada solusinya kowk, yaitu baca aja poin di bawah, yaitu Audio Interface.

Sebelum melangkah ke poin berikutnya kita bahas dulu soal keyboard music biasa. Kalo sudah punya keyboard music biasa, rasanya ga perlu deh beli lagi keyboard controller. Buang2 duit aja. Cukup colokkin aja kabel MIDI dari keyboardmu ke computer, tapi tetep, harus melalui device/alat yang namanya Audio Interface.


3. Audio Interface
Audio Interface dalam sudut pandang Gwe, adalah alat yang menyatukan berbagai alat yang lain sebelom nyolok/masuk ke computer. Jadi alat ini adalah semacam terminal bagi alat-alat laen. Audio Interface mendukung untuk menerima colokkan MIC (microphone), Gitar Listrik, Biola Listrik (atau instrument music listrik laen), alat MIDI, headphone, kompresor, mixer, dan juga speaker monitor. Tentu aja kalian bisa nyolokkin semua alat laen itu tanpa Audio Interface dengan langsung ke input/line in computer. Tapi kualitas suaranya ga akan sebagus dengan Audio Interface, dan juga alat2 itu ga isa dicolokkin secara berbarengan (karena jumlah colokkan computer terbatas). Maka Audio Interface inilah solusinya. Selain itu Audio Interface juga berfungsi sebagai semacam external/eksternal sound card. Karena itu kalo sebelomnya elo ngalamin delay pake keyboard controller, maka dengan adanya device/alat ini, maka masalah tersebut dapat ditanggulangi. Cukup set Audio Port di software music/home recording kamu ke port: audio interface aja.

Well, sebenernya solusi untuk delay tadi bisa pake software/driver juga, namanya Asio4all. Dengan software ini, seolah-olah computer/kamu ada eksternal sound card-nya yang mengurangi delay pada keyboard controller. Tinggal google aja pasti ketemu kowk.

4. Speaker/Speaker Monitor
Bikin music tanpa speaker ibarat sayur tanpa garam, kek roma irama tanpa yuli harmoni. Intinya si, speaker sangat diperlukan untuk ngedengerin kerjaan/hasil kerjaan kita. Speaker computer biasa, kata banyak orang, belom cukup untuk ngedukung home recording studio. Kenapa? Meskipun juga bunyi (kentut juga salah satu bunyi, tapi itu hal laen), speaker computer biasa cenderung memunculkan bunyi yang bagus/nyaman aja. Tapi speaker monitor beda. Kalau suara/bunyi yang kita bikin bagus, dia akan bilang (bunyi) bagus, tapi kalau suara/bunyi yang kita bikin jelek, dia akan bilang (jelek).

Selaen 4 (empat) alat utama tadi, sebenarnya home recording studio biar perfect/bagus perlu juga dilengkapi dengan beberapa alat ini:

>>>Mic/Microphone
Ya kalo elu pengen bikin music doang, ga masalah kalo ga ada mic. Tapi kalo lo mo bikin lagu, tentunya keberadaan mic ini sangat diperlukan. Silakan pake mic biasa yang harganya puluhan sampe ratusan ribu, ato pake mic yang mendukung phantom power yang harganya jutaan. Sesuaikan dengan kebutuhan lu.

>>>Gitar listrik
Well, sebenarnya software2 musik yang udah Gwe sebutin di atas udah mendukung/included bunyi gitar juga, baik klasik maupun listrik. Tapi tetep aja, karena instrument ini punya keunikan bunyi khusus yang dihasilkan dengan teknik2 tertentu, maka keberadaan gitar listrik untuk beberapa kasus tetep dibutuhkan. Tentu aja elu kudu bisa maen gitar listrik, atau ada orang yang bisa suruh lu maen gitar listrik untuk music/lagumu.

Nah, setelah punya semua peralatan ini, tinggal kamu saja berkarya. Pelajari baek2 semuanya. Dari kemampuan bermusiknya dulu (soal nada, notasi, insrumen, dll), sampe tahap recordingnya. Bisa lewat me-guru, kursus, atau otodidak. Kesannya emang home recording ini buat bikin music digital aja, tapi enggak selalu kok. Kalo elu punya band pun bisa home recording. Hasilnya lumayan kowk. Emang si, bunyi2 di software music cenderung ‘terdengar’ digital. Maka dari itu instrument aslinya kek mic, gitar listrik, dll tetep diperlukan.

selamat berkaya..

2 Responses so far.

  1. NABARAKA says:

    kalau bisa,gambar peraganya di lampirkan di sini biar orang awam bisa tau dng jelas...begitu..kaliiiiii.ya....cma usull..leee..he...hee...hee

  2. Unknown says:

    Contoh2 nya apa Gan?

Leave a Reply

Blogger templates

Blogger news

Kareba Dopa NAVAI

Popular Posts

Facebook