Kamis, 07 April 2011

“ZARRO ANANTA”.

0 comments
 
-m.sir- : " ANUMO ' Le KAMAI kita majadi penikmat JAZZ KAILI "


Mungkin nama group band JAZZ Zarro masih asing buat publik, termasuk org PALu sendiri walaupun sebetulnya pecinta jazz sudah banyak yang megetahui Zarro sebagai vokalis, pencipta, dan aranjer sebagian lagu-lagu grup Clorophyl, mungkin tak asing lagi. Kualitas dan warna vokal Zarro, khususnya dalam membawakan lagu-lagu be...rkonotasi jazz milik Jamiroquai, Stevie Wonder, Al Jarreau, Djavan, atau pun Michael Franks, sudah tidak usah diragukan lagi, karena kemahirannya bersenandung dengan cengkok jazz yang kental.

Zarro merilis album Latin jazz-nya yang pertama ini dengan berbahasa daerah Palu, Sulawesi Tengah. Dilihat dari sisi musikalitas lirik, bahasa Kaili (Palu) yang eksotis sangat cocok bila dibawakan dalam irama jazz Latin. Dalam album rekamannya yang pertama ,salah satu alat musik yang digunakan adalah LALOVE, sebuah alat musik tiup seperti seruling yang digunakan sebagai alat musik pada upacara ritual di Sulawesi Tengah.Zarro lewat album ”Ananta” terbitan C-Pro Record bernyanyi dalam bahasa Kaili, bahasa ibu etnis Kaili yang merupakan kelompok terbesar masyarakat Sulawesi Tengah.

Pada lagu-lagu ciptaan Zarro, lirik bukan sekadar menjadi penyampai makna verbal. Ada semacam kesadaran estetis untuk memperlakukan kata-kata dalam bahasa Kaili itu sebagai bagian dari musik. ”Bahasa daerah saya terdengar musikal. Pengucapannya enak dan kalau dibuat komposisi terasa enak,” kata Zarro (36), pria kelahiran Palu, Sulawesi Tengah, yang bernama lahir Mohammad Nizar.

Zarro tidak berpretensi untuk meramu unsur etnis. Musiknya tetap berbasis pada pop meski ada beberapa sentuhan unsur jazz sebagai pemanis dan penyaman komposisi. Maklum, Zarro adalah mantan vokalis grup Cloropyl yang biasa membawakan jazz. Pendukung musik album Zarro kebanyakan juga personel Cloropyl. Kalaupun ada elemen etnis, itu hanya bersifat tempelan dan tidak mengubah rasa popnya. Zarro, misalnya, menggunakan la love, instrumen tiup tradisional Palu, yang biasa digunakan dalam ritual pemanggilan roh. La love yang berupa seruling dari bambu itu digunakan dalam lagu Mangge. Pada lagu yang sama digunakan pula perkusi lokal serupa gendang yang disebut gimba. ”Kalau kita gunakan gaya campursari, bahasa yang saya gunakan tidak akan dilirik pasar,” katanya beralasan.

Musik Zarro malah lebih dekat dengan gaya Antonius Carlos Jobim, salah seorang eksponen bossa nova Brasil itu. Ia memang mengaku banyak terpengaruh oleh musik Jobim yang cenderung lirih-lirih lembut, tetapi pada komposisi tertentu cukup bertenaga untuk memancing impuls goyang. Ia banyak menggunakan instrumen akustik, terutama gitar. Efeknya, musik Zarro terkesan dekat dengan musik kamar. Penggunaan keyboard elektrik ia pilih cita suara yang mellow. Misalnya pada komposisi Dade’ka Komiu yang dipasang pada urutan pertama album.

Zarro memilih bahasa Kaili dengan niat memperkenalkan bahasa daerahnya yang nyaris tak terdengar dalam pergaulan bahasa nasional.

Sumber : Jazz On Trijaya 

-m.sir- ( Penikmat Musik JAZZ sejak tahun 1992 )

Leave a Reply

Blogger templates

Blogger news

Kareba Dopa NAVAI

Popular Posts

Facebook